Pages

Monday, March 28, 2011

Kisah Lansia

Pada Zaman dahulu, orang yang sudah tua atau dapat disebut sebagai “Lansia” akan dibawa ke hutan dan di tinggal di sana. Lansia tersebut bagaimana keadaannya, kita tak pernah tau.
Ada sebuah kisah tentang seorang anak yang membawa ibunya yang sudah tua ke hutan untuk ditinggal di sana. Sebenarnnya sang anak tidak tega meninggalkan ibunya tersebut di dalam hutan tanpa tahu kabarnya setelah ia meninggalkannya. Namun, karena ini sudah tradisi, sang anak menggendong ibunya dan berjalan menuju ke hutan yang menakutkan dan gelap tersebut.
Sang ibu menurut dengan anaknya, ia mau di buang ke hutan karena tradisi itu. Di setiap perjalanan, wanita tua itu mematahkan ranting-ranting yang ada di hutan itu. Sedangkan sang anak hanya menangis karena akan berpisah dengan ibunya. Dalam hatinya, ia tak ingin meninggalkan ibunya yang telah mengandungnya selama Sembilan bulan, melahirkannya dengan nyawa sebagai taruhannya. Sepanjang jalan sang anak hanya menangis meratapi nasib sang ibu yang di cintainya.
Setelah sampai di tengah hutan, sang anak menurunkan ibunya. Dan sang ibu menatap anak itu dengan penuh kasih sayang yang selama ini ia berikan kepada anaknya yang tak akan kunjung berkurang. Sang ibu berkata kepada sang anak “Anakku sayang, apakah setelah ini kamu akan meninggalkan ibumu yang sudah tua ini sendirian??” sedangkan mendengar pertanyaan itu sang anak hanya mampu diam dan tak berkata apapun. Air matanya mengalir dan membasahi pipinya.
Lalu ibu itu berkata lagi “Anakku sayang, selama perjalanan tadi ibu menebarkan ranting-ranting sebagai petunjuk bagi kamu supaya kamu bisa menemukan jalan pulang dan kamu tidak tersesat.”
Sang anak kaget mendengar apa yang telah dilakukan ibunya untuk dirinya itu. Ia semakin menangis dan tak ingin meninggalkan ibunya sendirian di dalam hutan yang gelap dan tak berpenghuni.
Akhirnya sang anak menggendong kembali ibunya dan membawa ibunya kembali pulang kerumah. Dalam hatinya, lebih baik ia melanggar adat itu dan merawat ibunya tersayang dengan kasih seperti yang telah ibunya berikan selama ia masih kecil. Sang anak pulang dan merawat ibunya sampai Tuhan mengambilnya.
Teman-teman semua, Ibu dan Ayah adalah harta yang paling luar biasa yang Tuhan berikan untuk kita. Melebihi emas termahal di dunia, melebihi barang antic sekalipun.  Sayangi mereka sekuat hatimu, sekuat akal budi dan sekuat tenagamu untuk mereka. Karena kebahagiaan merekalah merupakan hal terbesar yang akan membuat hati kita tenteram. Katakana pada mereka kalau AKU MENCINTAIMU IBU … AKU MENCINTAIMU AYAH … TERIMA KASIH ATAS SEMUA YANG KALIAN BERIKAN SEBAGAI YANG TERINDAH DI DUNIA.

No comments: