Pages

Friday, May 31, 2013

O C H K I (we are OCHKI )


Awalnya aku tak mengenal siapa mereka. Bahkan tak pernah berpikir untuk bersama mereka. Awalnya aku piker hanya teman sekelas untuk semester ini saja, tak pernah berpikir bahwa sampai detik ini mereka masih berada disampingku. 

Lintang Gendis, nama yang ku kenal saat aku masuk kelas literature. Nama yang asing bagiku saat itu bahkan aku tak pernah menyangka bahwa aku akan dipertemukan oleh Tuhan dengan sahabatku ini. Tomboy dan santai adalah gayanya. Mungkin kalau ada dunung meletus atau gempa bumi sekalipun dia akan pasang tampang sok kece nya dia. Dia adalah orang yang selalu membuatku kagum, karyanya, masakannya dan hal yang luar biasa tentangnya :)
 


Garnis Dwi, aku ingat saat mencari nama itu. Saat itu aku mencari teman sekelas yang seangkatan yang mengambil mata kuliah yang sama denganku, dan seorang temanku bilang supaya aku mencari seseorang bernama Garnis Dwi. Parahnya dia adalah teman angkatanku dan aku tak mengenalnya. Akhirnya aku mencari nama itu dengan bertanya dengan teman lainnya. Sampai akhirnya aku bertemu dan pendapatku pertama kali adalah dia pasti lemah lembut. Ternyata dia sahabat yang paling sangat lemah lembut dan ……. Hahahahahahahaha  tak tega aku mengatakannya.



Novia Surya, teman??? Musuh ??? hahahahahaha … dia adalah temanku berantem sepanjang kita bertemu. Gayanya yang membuatku ingin mengajaknya berantem membuatku rindu saat aku sendirian. Pasalnya kamu harus berpikir 1000000000x saat kamu bebicara dengannya dan mencari cara supaya dia mengerti maksutmu … hahahahha J





Dan ini dia yang paling heboh sedunia, DIAN PRAMESTI. Orang yang menemaniku saat galau. Pasalnya kita galau juga bareng-bareng. Dia selalu heboh saat segala sesuatu tidak terpecahkan. Gayanya saat di kelas membuatku ingin melempar sesuatu ke dia. Bukan karna aku gak suka, tapi karna aku gemes liat gayanya yang cetak cetok in tangan untuk mencari jawaban.. emang tangan bias jawab ya ????





Mereka adalah tempatku mengungkapkan isi hatiku saat perasaanku tak lagi bias ku pendam. Mereka adalah tempatku merasakan keramaian saat aku merasa kesepian. Mereka adalah tempatku berbagi kebahagian dan dukaku. Mereka adalah tempat dimana aku dikembalikan senyumku kembali. Mereka mampu membuatku tersenyum, tertawa tanpa harus malu-malu. Dengan mereka aku menjadi diriku, bukan orang lain.

Teman, aku malu saat aku harus bilang pada kalian kalau aku menyayangi kalian. Aku malu untuk mengungkapkan bahwa aku orang yang paling beruntung mempunyai kalian. Teman, tetaplah seperti ini walau suatu saat kita akan dipisahkan oleh jarak. Tetaplah menjadi sahabatku dan tetaplah menjadi yang terhebat untukku ,,,  Terimakasih teman