Pages

Thursday, July 28, 2011

Pergi Dengan Indah


saat ku tak mampu bertahan lagi
yang ku mau hanya tak menyakitimu
biar saja kau tahu sendiri
cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
saat ku harus katakan perpisahan
yang kau mau hanya ku tetap bersamamu
aku sangat mengerti sayangku
tapi maafkan ini semua harus berakhir
aku masih cinta itu sebabnya ku pergi
aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir
cinta bukan luka, tapi cinta memahami
semoga hidup ini lebih berwarna bagi kita
meski harus berpisah jauh
jauh, terpisah jauh
terpisah jauh
aku masih cinta itu sebabnya ku pergi (aku masih cinta)
aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir
aku masih cinta itu sebabnya ku pergi (aku masih sayang)
aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir
aku masih cinta, aku masih sayang
biar saja kau tahu sendiri
cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri

Monday, July 25, 2011

Hebatnya Kata Maaf


Ada dua anak kecil yang sangat bersahabat sangat baik. Mereka berteman sudah sangat lama. Saling mengenal satu sama lain. Apabila si “A” mempunyai sesuatu yang baru, ia akan membagi kepunyaanya itu kepada sahabatnya itu si “B”. sebaliknya juga dengan si B, apabila ia mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, ia akan membaginya kepada A.
Mereka sangat bersemangat sekali. Hari-hari mereka sangat menyenangkan, karena mereka saling mengerti satu sama lain. Mereka bermain bersama, makan bersama, berangkat sekolah bersama. Sangat senang kedua anak yang sedang bersahabat ini.
Sampai suatu hari si A membawa mainan baru yang ia dapat dari ayahnya yang baru saja pulang dari luar kota untuk bekerja. Si anak menelepon sahabatnya ini untuk datang ke rumahnya dan memperlihatkan mainan barunya dan memainkannya bersama-sama. Sang sahabat sangat senang mendengarnya, kebahagiaan sahabatnya itu yang membuatnya cepat-cepat pergi ke rumah si A.
Setibanya anak itu dirumah sahabatnya yang mempunyai mainan baru itu, mereka bermain dengan asiknya. Sahabatnya tersebut meminjamkan mainannya kepada si A, tapi secara tidak sengaja si A menjatuhkan mainan itu. Padahal mainan itu sangat rentan. Sekali jatuh tidak bisa diperbaiki lagi.
Mengetahui itu, sang sahabat marah sekali dengan si A. Ia menangis dan memanggil ibunya. Berkali-kali sang sahabat meminta maaf atas apa yang telah ia lakukan secara tidak sengaja. Namun, sia-sia juga hasilnya.
Sang ibu datang dan mengetahui apa yang terjadi pada anaknya, sang ibu menampar sahabat anaknya itu. Karena si A merasa ia dilukai, maka pulanglah ia dengan menangis dan mengadukan masalah ini kepada ibunya itu.
Merasa diperlakukan secara semena-mena, sang ibu A datang kepada ibu B, dia melontarkan kata-kata yang tidak baik kepada ibu si B.
Persahabatan itu kini berubah menjadi permusuhan yang begitu sengit antara si A dan si B, termasuk juga ibu mereka. Mereka saling menyalahan dan saling mengombar cerita yang tidak nyata satu sama lain.
Namun, karena si B merasa kesepian dan merindukan sahabatnya itu, si B datang kepada sahabatnya itu kemudian meminta maaf kepadanya. Karena si A merasa si B masih sahabat baiknya, ia memaafkan.
Hubungan mereka sangat baik setelah itu, maaf adalah kata ajaib yang mampu menumbuhkan saling pengertian kepada mereka.
Sahabat, jika maaf mampu menyelesaikan pertikaian. Kenapa tidak diseluruh dunia ini merasaan itu. Kenapa harus ada peperangan.
Maaf mampu menyelesaikan semuanya, begitu juga dengan dunia. Dengan maaf, dunia akan lebih damai da tenteram. Kenapa harus ada perang, kalau kedamaian itu indah. Kenapa harus ada korban dalam perang kalau persatuan dan persaudaraan itu lebih melegakan dari apapun.
Berilah maaf kepada mereka yang menyakitimu,memfitnah kamu, ataupun bersaksi dusta. Maaf adalah kata kecil yang begitu besar keajaiban yang mampu ia tunjukan. Kata maaf mampu mendamaikan dunia yang sedang bertikai. Kata maaf mampu mendamaikan pasangan kekasih yang sedang diliputi amarah, kata maaf mampu member banyak makna dan banyak sahabat diseluruh dunia. Kenapa harus gengsi untuk meminta maaf, andai hasil yang kau dapatkan melebihi yang kamu pikirkan. 


Saturday, July 2, 2011

Indahnya sebuah Janji


26 June 2011, dimana aku menjadi salah satu anggota paduan suara untuk Upacara Pernikahan. Disana, kami, group paduan suara, duduk menempati tempat duduk menurut vocal kami masing-masing.  Aku duduk bersama ibu-ibu yang mempunyai suara alto. Percaya atau tidak, aku bersama adik sepupu dan organis adalah yang paling muda di paduan suara kami.
Hari itu, kami melakukan pemanasan sambil menunggu pengantin datang. Kami menyanyikan satu lagu pengiring yang nantinya akan mengiring pengantin beserta arak-arakannya memasuki altar bersama pastur yang sudah siap di depan pintu gereja.
Satu lagu telah selesai ami nyanyikan, ternyata pasangan pengantin itu sudah menunggu di luar pintu bersama dengan pastur yang siap memasuki ruangan gereja.
Cantik sekali pengantin wanita itu, berbusana adat jawa dengan kebaya yang penuh kilauan dari payet-payet membuat pengantin wanita itu sangat cantik sekali. Make up membuatnya semakin rupawan, bunga melati yang dirangkai melilit di rambutnya, yang membawa harum semerbak. Dan tak lupa akan pengantin pria yang begitu gagahnya berjalan mendampingi calon istrinya yang sebentar lagi akan resmi menjadi istrinya, miliknya sepenuhnya, hidup semati, senang ataupun sedih, kaya ataupun miskin. Pengantin pria dengan berbusanan beskap lengkap dengan kerisnya, membuat dia semakin gagah dan tampan.
Wajah yang penuh kebahagiaan terpancar dari mereka berdua yang akan segera membina keluarga baru dalam hidup mereka. Mereka berjalan menuju altar dengan didampingi orang tua dari kedua mempelai.
Lantunan lagu pengiring telah usai. Kedua mempelai saling duduk berdampingan didepan altar. Sedangkan Pastur berada di depan mereka untuk mengikatkan mereka dalam sebuah janji pernikahan yang akan mereka sampaikan nanti.
Pastur menghampiri kedua mempelai dan mulai prosesi pemberkatan janji pernikahan. Pastur mengatakan kepada kedua mempelai apakah mereka siap menerima pasangan masing-masing dalam suka maupun duka, dalam kaya maupun saat miskin, dalam sehat ataupun sakit, dan akan menjadi pasangan yang mampu mendidik keluarga baru yang akan mereka bentuk. Karena tantangan hidup mereka akan semakin diuji oleh Tuhan.
Kedua mempelai dengan kompak mengatakan bahwa mereka “siap” .
Akhirnya, pastur berkata “ yang disatukan oleh Tuhan tidak dapat diceraikan oleh manusia.”
Pemberkatan itu selesai, dan dilanjutkan dengan pemberkatan cicin mereka. Kami, melantunkan lagu “Cincin Cinta” untuk mengiringi pemberkatan dan melihat mereka mengikat jajni cinta mereka dengan sebuah symbol cincin pada jari manis mereka.
Romantic sekali, saat itu aku melamun, kapan aku akan duduk di depan altar dengan calon suamiku dan mengucapkan jani setia dalam pernikahan ya .. J kemudian, jari manisku akan diikat dengan cincin sebagai lambing cinta yang tak akan ada batasnya. Ciincin itu melingkar, dan tak berbatas seperti angka “0”
Apalagi saat aku menyaksikan sungkeman kepada orang tua mereka, so sweet sekali. Indah dan menhgarukan. Aku juga membayangkan, akan sungkem kepada kedua orang tuaku untuk minta doa restu akan membina hidup baru bersama keluarga baruku. Indah sekali rasanya membayangkan itu, sampai-sampai aku lipa untuk menyanyi.
Melihat pemberkatan pernikahan itu, rasanya aku ikut bahagia dan aku juga menginginkan suatu hari nanti setelah aku sukses dalam karirku, aku juga akan duduk di depan altar dan mengucapkan janji setia bersama calon suamiku J