Pages

Monday, February 11, 2013

KESEMPATAN


Tuhan,
Bolehkah aku bertanya satu pertanyaan ? apakah setiap orang itu harus berbuat benar selama dia hidup dan tidak ada kesalahan sedikitpun dalam hidupnya? Apakah setiap orang yang pernah berbuat salah itu tidak boleh diberi kesempatan?
Aku hanya ingin tahu saja, Tuhan. Aku pernah mengecewakan seseorang dan aku ingin menebus kesalahanku, tapi tertanya dimatanya aku tetaplah salah. Aku tetap si pembuat kecewa dan dia tak pernah untuk mau mencoba percaya kembali kepadaku.
Tuhan, bagaimana rasaMU bila umat kesayaanganmu tidak mempercayaimu? Sakitkah hatimu? Terluka? Itu yang ku rasakan saat ini, Tuhan.
Apakah aku memang tak pantas untuk mendapatkan kesempatan? Sedangkan ENGKAU selalu memberiku kesempatan untukku belajar dan merubah sikapku … mungkin, hanya KAU yang mengerti aku. Hanya KAU yang mau memberiku kesempatan berkali-kali. Hanya KAU yang selalu sabar dan tak punya ujung sabar.
Yah, manusia memang seperti itu, termasuk diriku sendiri. Aku juga pernah berada dalam kondisi yang seperti itu, namun, dari dia aku belajar untuk memberi kesempatan kepada dia yang ingin berubah menjadi yang lebih baik.. supaya, apabila aku berada dalam kondisi yang salah, masih ada orang yang mau memberiku kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Tuhan, doaku untuknya, supaya KAU tetap memberinya kesempatan disetiap langkahnya. Agar dia mengerti akan arti sebuah KESEMPATAN.

Saturday, February 9, 2013

Pertemuan Singkat


Aku gak tau harus memulai dari mana. Cerita itu datang dan pergi semaunya sendiri. Aku punya sesorang yang ku anggap special. Memang, aku pernah menyakitinya dengan cara menduakan dia. Tapi itu aku sadari. Aku tau aku salah dan aku sudah berusaha untuk memperbaiki semuanya. Namun, sia-sia sudah usahaku membuatnya kembali percaya. Dia bilang, “AKU KECEWA”. Aku tidak dapat mengelak karena memang itu salahku. Tapi kupikir, manusia tak sepenuhnya akan melakukan hal yang benar. Manusia bukan Tuhan yang sempurna. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tapi mungkin dia ingin orang yang sempurna yang tak pernah membuat salah dalam hidupnya.
Atau bias dibilang sekarang aku lelah. Aku lelah meyakinkanya. Aku lelah menunjukan padanya bahwa aku menyesal. Karena dimatanya mungkin aku ini orang yang bersalah dan selamanya aku salah.
Kuputuskan untuk mengakhiri semua ceritaku bersamanya. Ku biarkan dia mencari apa yang menjadi kesempurnaanya. Dan ku lanjutkan hidupku. Ku piker, sudah cukup untuk memberinya bukti bahwa ku menyesal. Aku punya jalan yang harus aku tempuh, aku tak mau berhenti hanya untuk hal yang tak pernah pasti dalam hidupku. Aku punya sahabat yang masih mau menerima ku dengan segala kekuranganku. Aku masih mempunyai orang tua yang setiap hari memberiku hal luar biasa dalam hidupku. Dan aku tak ingin kebahagiaanku hilang karena ketidakpastian itu.
Ku anggap ini pertemuan singakat bersamanya, mengenal kepribadiannya walaupun hanya sesaat. Berterimakasih aku kepadanya karena dia membuatku mengerti akan pentingnya memaafkan dari sebuah kesalahan. Mengerti akan pentingkan kesempatan kedua untuk seseorang agar bias menjadi yang lebih baik.
Kuanggap lunas :) pertemuan singkatku