Ada pertemuan, pastinya ada sebuah perpisahan. Memang perpisahan terlalu berat untuk kita terima dalam kehidupan kita, apalagi kalau perpisahan itu menyangkut hati dan pikiran kita.
Kamu telah meninggalkan aku sebagaimana mestinya yang sudah di gariskan oleh Tuhan. Maka aku akan menerima kepergianmu dengan sebuah keikhlasan. Tuhan mungkin hanya memberi peristirahatan sementara padamu di hatiku saat aku bertemu denganmu. Dan sekarang Tuhan ingin kamu melanjutkan pencarianmu, yang memang bukan berlabuh padaku.
Pertemuan kita yang sementara ini memang sangat luar biasa yang Tuhan kasih buatku. Mampu menyayangimu dengan seutuhnya merupakan hal yang terindah yang pernah aku berikan padamu. Aku tak akan pernah menyesal pernah mengenalmu dan mempersilahkanmu hadir dalam kehidupanku.
Perpisahan ini hanya saja membuat kita belajar menjadi dewasa untuk menanggapinya, apakah kita mampu berteman atau kau ingin selamanya menjauh dariku. Itu keputusanmu. Kau yang mengakhiri semua ini, dan aku akan tetap menghargai apa yang menjadi keputusanmu.
Terima kasih atas semua yang telah kamu berikan buatku selama ini. Terima kasih atas pelajaran berharga yang telah aku dapatkan selama aku bersamamu. Terima kasih atas kekuatan yang aku peroleh setiap harinya saat aku menghadapi persoalan bersamamu.
Kamu membuatku semakin tegar saat kamu merapuhkan bangunan yang telah aku bangun selama ini. Kamu membuatku mengerti akan arti bagaimana mempertahankan dan di pertahankan.
Kamu membuat aku semakin kuat saat kamu meniupkan angin dingin dari sikapmu itu. Aku belajar untuk mampu mengerti apa yang setiap hati inginkan.
Disaat kamu membuat kesesakan di dalam dadaku, kamu juga yang telah membuat aku untuk menciptakan suatu kelegaan tersendiri.
Disaat kamu jatuhkan aku dengan hal yang tak bisa ku bayangkan, kamu yang membuat aku mempunyai semangat untuk bangun. Untuk kembali berkarya dalam hidupku dan berpikir kalau kamu tak akan bisa membuatku terpuruk lagi.
Terima kasih atas apa yang telah kamu bangun dalam hidupku disaat kamu bersamaku. Kamu membuatku lebih bijaksana saat aku harus berada di antara kebohonganmu itu. Kamu yang membuat aku semakin kuat disaat kamu melukai hatiku. Dan kamu pula yang mengasah ketegaranku disaat kamu telah mulai membenciku dengan setiap hal yang aku lakukan padamu. Terima kasih atas apa yang telah kamu berikan, karena disetiap hal yang kau berikan, disitu aku belajar kehidupan.
Perpisahan memang hal yang aku benci. Tapi selama kita di pertemukan, aku merasa bahagia telah mampu bersamamu walapun hanya sementara saja. Kamu pernah ada dalam pikiran dan hidupku, maka akupun harus berterimakasih atas waktu dan perhatianmu kepadaku.
Tuhan memang adil dan akan selalu adil kepada umatnya. Kini Tuhan telah memberimu jalan lagi untukmu berjalan dalam pencarianmu. Terima kasih karena kamu telah singgah sebentar dalam pelabuhanku.
No comments:
Post a Comment