Hello, hello, hello, Sahabatku, apa kabar? Sharingku kali ini mengenai sahabat. Siapa sahabat yang anda anggap jadi sahabat sejati anda? Si A atau Si B? Sahabatku kali ini adalah sabahat yang bisa aku bilang dia LUAR BIASA. Anugerah Tuhan buat aku. Teman-teman pasti juga pernah mengalami apa yang aku alami sekarang ini.
Sahabatku ini sangat cantik, lebih tua dariku dan lebih berpengalaman tentang hidup dari padaku. Sahabat yang mau berada di sampingku setiap detik dan waktunya. Meluangkan waktunya untuk mendengarkan ceritaku. Dia mau memberiku saran yang bijaksana untukku mengambil sebuah keputusan. Hebatnya lagi dia tidak pernah mengeluh kalau aku bercerita tentang hal kehidupan pribadiku. Sahabatku ini ingin tahu semua tentang hidupku, duniaku, dan hatiku.
Nyaman sekali punya sahabat seperti dia, rasa beban yang aku pikul terlepas saat aku bercerita dan bersendau gurau dengannya. Dia adalah Ibuku sendiri. Ya, Ibuku yang telah mengandung aku selama 9 bulan dan melahirkan aku dengan nyawa sebagai taruhannya. Dia adalah sahabatku. Sahabat terbaik di seluruh dunia yang pernah aku miliki dalam hidupku.
Mengapa aku harus jauh-jauh mencari seorang sahabat kalau di dalam rumahku ada seorang sahabat yang sangat menyayangiku dengan setulus jiwanya dan mau berada di sampingku kapan saja. Memberikan sepenuhnya waktu dan kasih yang ia miliki untukku.
Mungkin karena aku anak satu-satunya mereka, jadi aku dekat dengan ibu. Selama ini, aku banyak bergaul dengan anak laki-laki, teman laki-laki lebih banyak dari perempuan, itu membuat aku dianggap tomboy, sebenarnya tidak juga. Itu karena aku sudah punya sahabat yang paling segalanya untukku.
Kadang aku piker, ibu itu galak dan pasti cerewet layaknya wanita . tapi ternyata ibuku lebih gokil dari teman-temanu sendiri dan aku baru menyadarinya saat aku mulai dekat dengan ibu.
Sahabat, ternyata ibu itu punya kehebatan bermacam-macam ya. Saat ia harus jadi ibu rumah tangga, maka tugas itu ia lakukan dengan baik, saat ia jadi sahabat kita, Beliau akan jadi pendengar yang baik buat kita. Jangan pernah anggap ibu kita menakutkan, karena dibalik itu hatinya lembut selembut kapas. J
No comments:
Post a Comment