Pages

Sunday, February 20, 2011

Kisah dua sahabat




Ini adalah sebuah kisah tentang dua sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, dua sahabat tersebut bertengkar hebat. Mereka saling adu mulut satu sama lain. Padahal, hal yang mereka permasalahkan adalah hal yang sepele dan tidak masuk akal. Tapi membuat mereka bertengkar sangat hebat sekali. Salah seorang menampar pipi sahabatnya tersebut. Sangat keras sekali tamparan itu, karena sahabatnya yang di tamoar itu merasa kesakitan. Pipinya memerah menyala. Ah, rasanya pasti sakit yang luar biasa.
Ternayata, orang yang di tampar tersebut merasa sakit hati terhadap sahabatnya karena telah menampar dia sekeras kerasnya. Saat mereka berhenti bertengkar karena ia telah di tampar, orang itu lalu berhenti sejenak. Dia berhenti di tengah gurun pasir yang sangat panas tersebut, lalu ia mencari sebatang kayu yang berada di sekitar gurun tersebut. Di tengoknya kanan dan kiri demi mengambil sebatang kayu. Apa yang dia akan lakukan? Apakah dia akan membalas sakit hatinya tersebut? Setelah dia menemukan batang kayu tersebut, ia mengambilnya. Takutlah sahabatnya yang telah menamparnya tadi. Dia berpikir jangan-jangan dia akan dipukul dengan batang kayu tersebut. Diperhatikanlah temannya itu. Orang yang terkena tamparan tadi langsung jongkok dan menulis sesuatu di pasir dimana mereka berpijak: “HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENAMPAR PIPIKU”
Setelah menulis kata tersebut di atas pasir, mereka terus berjalan. Mereka berjalan sampai pada akhirnya mereka menemukan Oasis. Oasis adalah tempat dimana mereka bisa minum, mandi dan melepaskan penat setelah lama berjalan di padang pasir yang panas dan kering. Mereka memutuskan untuk beristirahat disana, mereka mandi agar tubuh mereka segar kembali dan mampu meneruskan perjalanan. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya mencoba untuk berendang di Oasis tersebut. Namun, ia nyaris tenggelam. Namun, ia berasil diselamatkan oleh sahabatnya. Sahabatnya tersebut membawanya naik ke daratan dan merebahkannya serta mengguncangkan badannya supaya temannya tersebut siuman. Ketika mulai siuman dan rasa takut yang telah dialami karena tenggelam mulai sedikit hilang dari pikirannya, orang yang di tampar pipinya tersebut mencari batu dan mengukir sebuah tulisan: “HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU”
Karena heran dan penasaran terhadap sahabatnya tersebut yang setiap kali menulis sesuatu saat ia berbuat sesuatu, orang yang menolon dan menampar sahabatnya bertanya: “kenapa setiap aku melukai hatimu, kamu selalu menulisnya di atas pasir dan tadi pun kamu melakukan hal yang sama. Aku telah menamparmu, dan kamu menulis perbuatanku yang telah menyakitimu itu di atas pasir? Dan sekarang kamu menulis itu pada sebuah batu?”
Temannya hanya tersenyum lebar saat ia mendengar pertanyaan sahabatnya yang telah menamparnya tadi. Lalu ia menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang indah sekali : ”Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir. Kamu tahu apa alasannya? Supaya angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, atau apabila seorang sahabat telah melakukan hal yang luar biasa kepada sahabatnya, kita harus memahatnya di ata batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin …”

1 comment:

Razord said...

Wah, mantap2 artikel ini
Konfirmasi ya di Facebook
Sukses trus nulis artikelnya ^_^